Belajar Grafik dalam Trading
Seorang trader forex online akan selalu menemukan grafik atau chart di depan komputer ataupun smartphonenya. Grafik merupakan dasar dari analisa teknikal. Para trader akan sedikit kesulitan untuk menganalisa data-data masa lampau tanpa menggunakan grafik.
Grafik atau chart adalah alat bantu yang digunakan trader untuk melihat pergerakan harga. Sebenarnya grafik sendiri adalah indikator,
karena dia merekam jejak harga-harga saat ini dan harga-harga saat lampau dan
divisualisasikan kedalam bentuk grafik yang terdiri dari dua variable.
Standarnya variable grafik dalam trading forex maupun saham adalah waktu dan
harga. Bisakah anda membayangkan jika anda harus melakukan analisa teknikal
tanpa grafik? Dan anda hanya diberikan harga-harga yang bergerak dalam angka. Tentu saja anda
tidak dapat melihat harga-harga sebelumnya tanpa mencatatnya. Contohnya adalah
seperti dibawah ini.
Kabar baiknya adalah chart
merekam harga-harga yang sudah terjadi dan sedang terjadi sehingga kita sebagai
trader dapat menganalisa pergerakan harga secara menyeluruh. Jika dilihat lebih dalam, chart terdiri dari 2 variabel standar. Variable pertama ada waktu (timeframe)
dan harga (price).
Timeframe pada standarnya terdiri dari 9 bagian.
M1 = 1 menit
M5 = 5 menit
M15 = 15 menit
H1 = 1 jam
H4 = 4 jam
D1 = I hari
W1 = 1 minggu
MN = 1 bulan
Anda dapat menyesuaikan timeframe (waktu pilihan anda) berbanding
harga sesuai dengan kebutuhan anda. Di bawah ini adalah harga yang diperhatikan
dalam timeframe 1 jam.
Contoh Grafik Candlestick
Tentu anda akan merasa lebih mudah memprediksi kecenderungan harga
akan bergerak kemana dengan menggunakan chart.
Pada dasarnya chart terdiri dari beberapa jenis yang biasanya
disesuaikan dengan karakter trader tersebut dalam menganalisa. Mari kita lihat
:
- Tick Chart
Tick chart adalah grafik yang menampilkan harga saat ini yang
sedang berjalan. Tick chart terdiri dari dua harga yaitu harga bid dan harga ask. Jika anda sebagai trader
memutuskan untuk membeli (long) maka anda akan mendapatkan harga ask. Sedangkan
jika anda memutuskan untuk menjual (short) maka anda akan mendapatkan harga
bid. Selisih dari harga bid dan ask biasanya disebut dengan spread. Setiap
broker memberikan spread yang berbeda. Beberapa broker memberikan fix spread
dan ada juga yang memberikan floating spread. Semua tergantung dari broker
pilihan anda.
Dengan melihat harga detil per detik seperti ini. anda bisa
mengoptimalkan harga yang akan anda dapatkan saat melempar perdagangan anda ke
pasar dan berguna untuk anda supaya tidak terjebak pada spread yang terlalu
melebar sehingga anda merasa rugi saat posisi anda masuk kedalam pasar.
2. Line Chart
line chart merupakan grafik yang memberikan
informasi penutupan harga (close price)dalam waktu tertentu (sesuai yang anda
tentukan) yang disambung dengan garis sehingga menyerupai kurva.
Line chart fokus pada harga penutupan dari
timeframe yang anda lihat. Misalkan anda sedang memperhatikan timeframe H1
(1jam) maka sambungan garis yang terbentuk merupakan hasil dari setiap
penutupan harga pada 1 jam. Contoh
Line chart biasanya digunakan oleh trader yang fokus pada harga
penutupan. Karena bagi sebagian trader harga penutupan sangatlah penting.
3. Bar Chart
Chart ini sangat popular dijamannya. Memberikan informasi tentang
harga dalam pengelompokan waktu yang ditentukan. Dia memberikan informasi harga
high,low, closed dan open pada waktu (timeframe) yang anda gunakan. Berbeda
dengan linechart. Informasi yang kita dapatkan lebih rinci. Sehingga kita dapat
menganalisa pergerakan harga secara lebih mendalam
Anda bisa dengan mudah membaca informasi dari gambar di atas,
garis horizontal memberikan anda informasi tentang high dan low, sedangkan
garis vertical ke kiri memberikan anda informasi tentang harga pembukaan (open)
dan yang terakhir garis vertical yang menghadap ke kanan memberikan anda
informasi tentang harga penutupan (close)
Dengan chart ini sebenarnya sudah bisa memberikan anda kemudahan
melihat pergerakan harga secara detil dan menyeluruh.anda namun jenis grafik
ini sudah sedikit digunakan karena perkembangan chart yang semakin tinggi.
4. Candlestick Chart
Jika anda bertanya kepada seseorang grafik jenis
apa yang paling banyak digunakan oleh trader dunia. Dia akan menjawab dengan
sangat yakin itu adalah candlestick chart.
Jenis grafik ini ditemukan dijepang dan
dipopulerkan oleh guru teknikal bernama steve nison. Penemu di jepang adalah
seorang pedanga beras bernama munehisa homma. Pada dasarnya informasi yang
diberikan oleh candlestick chart ini sama dengan informasi yang diberikan oleh
jenis grafik bar chart.
Namun karena bentuknya yang menyerupai lilin
dan dapat diberikan warna, sehingga visualisasi yang terdapat pada layar
computer anda menjadi sedikit lebih indah dan mudah dimengerti,
Candletick chart terdiri dari 2 bagian.
Open dan close disebut dengan body
High shadow dan low shadow.
Dalam candlestick chart saat harga
open di bawah harga close, maka biasa disebut dengan bull candle. “bull” atau “bullish”
digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga yang naik. Untuk menggambarkan
pergerakan harga yang turun, digunakan istilah “bear” atau “bearish”,
sehingga candlestick yang memiliki harga open di atas harga close disebut bear
candle.
Nah dengan melihat perbedaan warna
saja anda sudah dapat melihat pergerakan major timeframe h1 cenderung lebih di
dominasi oleh bear candle.
Tidak sampai disitu. Candlestick chart
terdiri dari banyak pola yang memberikan informasi tentang prediksi pergerakan
harga.
Selain itu anda dapat belajar grafik dengan berbagai jenis lainnya seperti KAGI Chart, Renko Chart, Point And Figure Chart, Heiken Aishi yang di mana penentuan variabelnya sudah berbeda dari standar chart yang ada di atas.